Pages/Halaman:
SAFAHAD - Lailatul Qodar merupakan karunia yang Allah khususkan untuk umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
1. Jika Ramadhan dimulai hari Ahad atau hari Rabu, maka malam Lailatul Qodar pada malam 29.
2. Jika dimulai hari Senin, maka Lailatul Qodar pada malam 21.
3. Jika dimulai hari Selasa atau Jumat, maka malam Lailatul Qodar pada malam 27.
4. Jika dimulai hari Kamis, maka malam Lailatul Qodar pada malam 25.
5. Jika dimulai hari Sabtu, maka malam Lailatul Qodar pada malam 23. Berkata Syaikh Abul Hasan: “Sejak aku dewasa tidaklah luput dariku malam Lailatul Qodar dengan rumus Imam Al-Ghazali ini.”
5 Tanda Malam Lailatul Qadar
Allah sengaja merahasiakan waktu turunnya malam Lailatul Qodar agar seorang muslim menghidupkan seluruh malam-malam dari bulan Ramadhan dengan amalan saleh.
Namun demikian, malam Lailatul Qodar itu dapat diketahui dengan tanda dan ciri-ciri berikut:
Tingkatan Orang Menghidupkan Lailatul Qadar
Adapun tingkatan orang yang menghidupkan malam Lailatul Qodar ada tiga tingkatan sebagai berikut:
Doa yang Diajarkan Nabi
Adapun doa yang diajarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika bertepatan pada malam Lailatul Qodar adalah:
Catatan:
1. Orang yang sholat Maghrib dan Isya berjamaah sebulan penuh, maka ia sungguh telah mengambil bagian yang banyak dari malam Lailatul Qodar.
2. Orang yang bertemu malam Lailatul Qodar disunnahkan tidak memberitahukannya kepada orang lain. Ia hidupkan siangnya dengan amal salih sebagaimana ia hidupkan pada malamnya.[SRC]
1. Cuaca malam itu tidak dingin dan tidak juga panas (sedang).
2. Cahaya matahari paginya tidak cemerlang, karena besarnya cahaya-cahayapara Malaikat yang naik dan turun.
3. Pada malam itu seseorang merasa tenang jiwanya.
4. Tidak ada suara gonggongan anjing pada malam itu.
5. Pada malam itu tidak turun hujan.
1. Menghidupkan seluruh malamnya dengan beragam ibadah.
2. Menghidupkan kebanyakan malamnya dengan beragam ibadah.
3. Melaksanakan sholat Isya berjamaah dan bertekad sholat Subuh berjamaah.
اللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa Fa’fu ‘annii.
Artinya: “Yaa Allah, seseungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi suka Mengampuni, maka ampunilah (maafkanlah) aku Yaa Allah.”
والله أعلمُ
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Lihat Juga
Lihat Juga