SAFAHAD - Ajakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk mencari pemimpin yang kuat ditanggapi elite Partai Demokrat.
Mahfud sebelumnya telah meluruskan bahwa ajakannya ini muncul bukan karena pemimpin sekarang lemah dan gagal, tetapi karena harus diganti melalui Pemilu 2024 sesuai konstitusi.
(Baca Juga: Diluruskan Mahfud MD: Kita Perlu Pemimpin Kuat Tahun 2024 Bukan Karena yang Sekarang Gagal, Tapi Karena Harus Pemilu)
Mahfud juga menilai ada dua masalah yang dihadapi bangsa dari waktu ke waktu, yaitu polarisasi ideologi dan merajalelanya korupsi.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Benny K. Harman mengamini bahwa keberadaan pemimpin yang kuat itu memang diperlukan. Namun demikian, kuat yang dia maksud bukan berarti kuat secara senjata dan uang.
“Melainkan karena dicintai rakyat,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (28/4).
Benny Harman mengurai bahwa kuat dan dicintai memerlukan syarat yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah pemimpin itu bukan orang yang suka mengumbar janji tapi tidak pernah menepati.
“Kuat dan dicintai, karena tidak doyan memberi janji dan mengumbar harapan palsu. Itu kunci untuk mendapatkan pemimpin kuat, strong leader, di 2024 nanti,” tutupnya.
[SRC]