Pages/Halaman:
SAFAHAD - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu merespons pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) soal pencekalan Ustaz Abdul Somad (UAS) oleh Singapura.
“Singapura lebih hulu yakni “pre-emptive strike”, yakni pencegahan terhadap potensi ancaman aksi yang disebabkan oleh pandangan, doktrin dan ideologi,” jelasnya.
Sebelumnya, melalui akun media sosialnya, UAS membenarkan dirinya telah dideportasi oleh Imigrasi Singapura. UAS menyebut bahwa kedatangannya ke Singapura untuk liburan bersama keluarga dan sahabatnya.
Sebelum dideportasi, UAS mengaku ditempatkan di sebuah ruangan berukuran 1×2 meter oleh imigran Singapura. Setibanya disana, UAS merasa bingung kenapa dirinya ditolak ke Singapura. dan petugas imigrasi disana pun tidak bisa menjelaskan alasanya.
“Itulah mereka tak bisa menjelaskan, Pegawai imigrasi tak bisa menjelaskan, yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapure in Jakarta,” ungkapnya.
UAS pun melontarkan beberapa pertanyan kepada petugas imigrasi Singapura untuk kejelasan alasanya dirinya dideportasi?. “Anda harus menjelaskan kepada komunitas, mengapa negara kamu menolak kami? mengapa pemerintah kamu mendeportasi saya? kenapa, apakah karena teroris, apakah karena Isis? apakah bawa narkoba? itu musti dijelaskan,” ungkapnya.
Keluarga Abdul Somad dan Sahabat harus ditahan sementara oleh petugas Singapura disebuah ruangan seperti sel penjara. Saya dimasukan dalam sebuah ruangan panjanganya satu meter lebaranya dua meter pas seperti liang lahat (kuburan). satu jam saya disitu,” jelasnya.[Fajar]
Lihat Juga
Lihat Juga