-->

Notification


×

Iklan

Iklan

Kategori Pilihan

Riset Microsoft: 5 Tren Kerja di Indonesia

Tayang: Senin, 30 Mei 2022 | 02.43 WIB
Tayangan Last Updated 2022-05-29T19:44:12Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Ikuti konten terbaru dan menarik lainnya di:
  • Google News: GNEWS
  • Facebook:
  • X/Twitter:
  • Instagram:
  • SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”.
    ilustrasi kerja/Net
    SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”. Laporan tersebut memberikan insights agar dapat mengakomodasi organisasi untuk terus berkembang di tengah perubahan dan disrupsi kerja yang berlangsung.

    “Kita tidak lagi sama seperti kita yang baru mulai bekerja dari rumah pada awal tahun 2020. Dua tahun terakhir telah mengubah cara kita memaknai pekerjaan dalam kehidupan secara signifikan. Maka dari itu, tantangan bagi setiap organisasi adalah untuk bisa memenuhi ekspektasi para karyawan, sambil menyeimbangkannya dengan pencapaian bisnis di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu,” ujar Wahjudi Purnama, Modern Work & Security Business Group Lead Microsoft Indonesia.

    Merujuk kepada data khusus Indonesia, laporan Work Trend Index ini mengungkapkan lima tren utama mengenai konsep kerja di Indonesia. Sebanyak 31.000 orang dari 31 negara, termasuk Indonesia, menjadi responden laporan tersebut.

    1. Karyawan memiliki pandangan baru terhadap apa yang dianggap ‘worth it’
    SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”.
    ilustrasi kerja (unsplash.com/Claudio Schwarz/idntimes)
    Sebanyak 48 persen karyawan di Indonesia mengatakan mereka cenderung lebih memprioritaskan kesehatan dan wellbeing dibandingkan pekerjaan, daripada sebelum pandemik. Bahkan, diketahui bila ‘Great Reshuffle’ juga belum berakhir.

    Berdasarkan data yang ada, sebanyak 53 persen Gen Z serta Millennials di Indonesia agak atau sangat mungkin mempertimbangkan untuk pindah kerja pada tahun ini. Lantas, apakah kamu jadi salah satu di antaranya?
    2. Manajer mengalami dilema antara kepemimpinan dan ekspektasi karyawan
    SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”.
    ilustrasi kerja (unsplash.com/mhin thian/idntimes)
    Sebanyak 60 persen pemimpin di Indonesia mengatakan perusahaan mereka berencana untuk kembali ke mode kerja dari kantor (WFO) secara penuh pada tahun depan. Data yang diketahui bahkan menyatakan bahwa angka tersebut lebih tinggi dibandingkan data global yang berada di 50 persen.

    Namun, 66 persen pekerja di Indonesia lebih mempertimbangkan untuk beralih ke kerja remote atau hybrid. Hal ini dikarenakan sistem kerja tersebut dikenal cukup fleksibel sehingga lebih menguntungkan dan dapat membuat lebih produktif.

    3. Pemimpin perlu membuat kantor terasa ‘worth to commute’
    SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”.
    ilustrasi kerja (unsplash.com/Free-Photos/idntimes)
    Dalam data yang ada juga dipaparkan bila sebanyak 41 persen karyawan hybrid di Indonesia mengatakan tantangan terbesar mereka adalah mengetahui kapan dan mengapa mereka harus datang ke kantor. Sementara, hanya 40 persen pemimpin telah membuat kesepakatan tim untuk mendefinisikan norma-norma baru ini.

    Untuk itu, agar perusahaan dapat berjalan lebih efektif kamu juga perlu mempertimbangkan aturan baru perihal konsep kerja hybrid. Hal ini sangat penting guna meningkatkan produktivitas para karyawan.
    4. Pekerjaan yang fleksibel bukan berarti harus "selalu standby"
    SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”.
    ilustrasi kerja (freepik.com/pressfoto/idntimes)
    Sebanyak 62 persen karyawan di Indonesia terbuka untuk menggunakan ruang imersif digital sebagai sarana meeting. Data ini lebih tinggi dibandingkan data global yang ada di angka 52 persen.

    “Tidak ada cara untuk bisa melupakan apa yang kita alami selama dua tahun terakhir, atau dampaknya terhadap hidup kita, karena fleksibilitas dan wellbeing telah menjadi hal yang tidak bisa kita kompromikan. Dengan menyambut dan beradaptasi terhadap ekspektasi baru tersebut, organisasi justru dapat menyiapkan setiap karyawan dan bisnisnya untuk meraih kesuksesan jangka panjang,” lanjut Wahjudi.

    Membuat kerja hybrid efektif bagi semua orang membutuhkan kepemimpinan yang kuat untuk menentukan bagaimana, kapan, dan di mana semua orang dapat bekerja. Selain itu, perlu diketahui bila teknologi memegang peranan penting.

    5. Membangun kembali social capital terlihat berbeda di dunia hybrid
    SAFAHAD - Microsoft Corp. merilis laporan Work Trend Index tahunan keduanya bertajuk, “Great Expectations: Making Hybrid Work Work”.
    ilustrasi kerja (unsplash.com/thoughtcatalog)
    Sebanyak 49 persen pemimpin di Indonesia mengatakan membangun hubungan adalah tantangan terbesar dalam era kerja hybrid. Selain itu, 65 persen pekerja pandemik di Indonesia sedang mempertimbangkan untuk berganti perusahaan pada tahun depan.

    Data ini diketahui jauh lebih besar dibandingkan 56 persen secara global. Menarik sekali bukan?. Itu dia tren kerja di Indonesia yang didapat dari hasil riset Microsoft. Apakah kamu setuju dengan data tersebut?.[IDN Times]

    Lihat Juga
    Lihat Juga
    Lihat Juga
    Lihat Juga
    Lihat Juga

    ×
    Latest Update Update
    CLOSE Ads