SAFAHAD - Dua hal kontradiktif seolah sedang diperlihatkan oleh warganet di tanah air. Khususnya dalam menyikapi peristiwa keluar masuknya seseorang ke sebuah wilayah negara lain.
Pertama adalah peristiwa ditolaknya penceramah kondang,
Ustaz Abdul Somad (UAS) saat akan masuk ke wilayah Singapura. Ketika UAS ditolak, warganet Indonesia seolah menyalahkan UAS, sekalipun UAS adalah warga negara Indonesia.
“UAS dilarang masuk Singapura, kalian salahkan UAS dengan alasan hormati aturan tuan rumah,” tutur deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
M. Said Didu lewat akun Twitter pribadinya, Minggu (22/5).
Di satu sisi, Said Didu merasa heran saat warganet Indonesia ramai-ramai memberi dukungan kepada artis dewasa Maria Ozawa atau yang dikenal dengan nama Miyabi, saat akan masuk ke tanah air. Miyabi rencananya akan menghadiri acara gala dinner di Jakarta awal bulan depan.
“Miyabi mau datang ke Jakarta, kalian dukung dengan alasan hormati tamu. Kedubes Inggris kibarkan bendera
LGBT di Jakarta, kalian katakan bukan urusan kita,” tanyanya.
Said Didu khawatir, paradoks ini menunjukkan adanya kelompok yang memang sedang berencana merusak Indonesia. Termasuk, memecah belah sesama anak bangsa.
“Kalian mau hancurkan NKRI?” tutupnya.
[RMOL]