Pesona Tersembunyi Air Terjun Batang Kapas di Kampar Riau

Pages/Halaman:

Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:

Pemandangan dari bawah Air terjun Batang Kapas Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Foto Heru Maindikali Dispar Riau. (Foto Heru Maindikali/riau.go.id)

SAFAHAD - Air Terjun Batang Kapas terletak di dataran tinggi Bukit Barisan, berada dalam wilayah Desa Lubuk Bigau, Kenegerian Pangkalan Kapas Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Air terjun tersebut diperkirakan memiliki ketinggian 150 meter dengan panorama alam yang sangat indah untuk dikunjungi. Bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam, air terjun Batang Kapas merupakan tempat yang cocok untuk dicoba.

Lokasinya masih dikelilingi hutan perawan dan masih memiliki berbagai macam flora fauna, sehingga wisatawan yang berkunjung dapat merasakan udara segar, tentunya sambil dihibur berbagai jenis suara kicauan burung yang mengiringi setiap langkah wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, menceritakan air terjun tersebut adalah surga tersembunyi yang ada di Provinsi Riau. Suasana disana sangat menakjubkan, mata para pengunjung akan dimanjakan panorama alam yang sangat Indah, hamparan pohon-pohon besar dan batu alam menjulang tinggi, membentang panjang menghiasi air terjun tersebut.

"Air terjun Batang Kapas merupakan anugerah indah yang diberikan Tuhan sang pencipta alam semesta, masyarakat Riau harus bersyukur dan bangga. Destinasi ini adalah surga tersembunyi bagi wisatawan yang memilki jiwa petualang," kata Kadis Pariwisata Riau Fahmizal Usman, di Pekanbaru, Senin (8/9).

Untuk mengunjungi air terjun Batang Kapas, pengunjung bisa menggunakan mobil atau motor. Dari Kota Pekanbaru dapat menuju Desa Lipat Kain, dengan waktu tempuh 2 jam perjalanan atau 71 km (Aspal), selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju desa Lubuk Bigau. Ada beberapa desa yang akan dilewati diantaranya Desa Sontul, Tanjung Karang, Deras Tajak, dan Desa Batu Sasak.

Waktu jarak tempuh dari Desa Lipat Kain menuju Desa Lubuk Bigau 64 kilometer atau 4 jam dalam perjalanan, tergantung kondisi cuaca, bila cuaca hujan waktu tempuh yang dibutuhkan bisa mencapai 6 hingga 9 jam perjalanan, hal ini dikarenakan di beberapa titik dalam perjalanan kondisi jalannya masih tanah dan banyak tanjakan yang sangat terjal.

Setelah sampai di desa Lubuk Bigau sisa jarak tempuh untuk menuju air terjun Batang Kapas diperkirakan 4 hingga 5 kilometer. Pengunjung atau wisatawan dapat menggunakan jasa ojek sepeda motor yang disediakan oleh masayarakat desa setempat dengan waktu tempuh 15 menit, lalu dilanjutkan berjalan kaki melewati hutan belantara dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Setelah berjalan kaki tiga jam, tibalah kita di air terjun yang tingginya mencapai 150 meter itu. Pemandangan batu-batu besar dibawah air terjun terhampar bertumpuk-tumpuk, ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan. Di bawah air terjun ini, warga setempat tidak menyarankan kepada pengunjung untuk dijadikan tempat bermalam, hal ini ditakutkan ada gangguan dari bintang buas. Konon kabarnya si Raja hutan, harimau sumatera dan beruang masih menghuni dikawasan ini.

Untuk beristirahat atau bermalam ditempat yang diyakini aman, para pengunjung harus mendaki sekitar 15 menit, lokasinya tepat di balik gemuruh air terjun. Di tempat ini para traveler bisa beristirahat di atas cekungan batu yang panjangnya sekitar 50 meter dengan lebar sekitar 2 hingga 4 meter.

Setelah tiba di air terjun ini, perjalanan yang cukup meletihkan akan terbayar dengan pemandangan yang memesona. Di objek wisata ini, kondisi amenitas seperti toilet homestay, penjual makanan dan lainnya masih sangat minim. Konsep pengembangan kawasan ekowisata adalah yang paling cocok untuk dilakukan ditempat ini. Mengingat aksesibilitas dari Desa Lubuk Bigau ke air Terjun Batang Kapas yang masih kawasan hutan.[riau.go.id]

Lihat artikel wisata Riau lainnya DISINI

Lihat Juga

Lihat Juga

Lihat Juga

Lihat Juga

Lihat Juga