Pages/Halaman:
Danau Tolire Besar berbentuk seperti Loyang raksasa dan memiliki Luas sekitar 5 hektar (Liputan6)
SAFAHAD - Objek wisata Danau Tolire di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) ditutup sementara, menyusul laporan seorang remaja bernama Farjan menghilang setelah diserang buaya liar. Kapolres Ternate AKBP Andik Purnomo Sigit di Ternate, Rabu, 3 Agustus 2022, menyatakan penutupan akses dilakukan untuk memudahkan proses pencarian dan evakuasi korban.
1. Dua Danau
Danau ini menyerupai loyang raksasa, dari pinggir atas hingga ke permukaan air danau dengan kedalaman sekitar 50 meter dan luas sekitar 5 hektare. Sementara, kedalaman danau itu hingga kini tidak diketahui karena belum ada yang berhasil mengukur kedalamannya. Padahal, tak sedikit peneliti yang mencoba mengukur kedalaman Danau Tolire.
2. Tempat Tinggal Beragam Ikan
3. Legenda Hubungan Terlarang
Desa itu pun tenggelam dan menjadi sebuah danau yang kini dikenal sebagai Danau Tolire Besar. Makanya, Danau Tolire Besar disebut juga Tolire Gam Jaha yang berarti Lubang Kampung Tenggelam.
Putrinya masih sempat melarikan diri hingga ke pantai. Namun, tanah tempat si putri berdiri anjlok juga. Terbentuklah danau lainnya yang lebih kecil yang dikenal sebagai Danau Tolire Kecil. Jarak antara kedua danau ini jika ditarik garis lurus sekiatr 200-300 meter. Tapi kalau mengikuti jalanan, jaraknya 900 meter, ditempuh dengan berkendara tiga menit saja.
Danau Tolire terdiri dari dua buah danau, yaitu Danau Tolire Besar dan Danau Tolire Kecil. Berdasarkan sejarah geologi, terbentuknya Danau Tolire adalah akibat dari letusan freatik yang pernah terjadi daerah ini. Dari kedua danau ini, Danau Tolire Besar punya keunikan.
Air tawar di Danau Tolire Besar merupakan tempat tinggal bagi berbagai macam ikan. Namun, warga masyarakat setempat tidak ada yang berani menangkap ikan atau mandi di danau itu. Mereka meyakini bahwa danau yang airnya berwarna cokelat kekuning-kuningan itu dihuni oleh banyak buaya siluman.
Terbentuknya Dana Tolire Besar dan Kecil tak lepas dari legenda masyarakat setempat. Konon dulu di sebuah desa di kaki Gunung Gamalama terjadi hubungan terlarang (inses) antara seorang ayah yang adalah kepala desa dengan putri kandungnya hingga mengandung. Karena malu, mereka hendak melarikan diri. Tapi belum sempat pergi, tanah tempat mereka berdiri anjlok.
4. Melempar Batu
Mereka yang pertama kali berkunjung ke danau itu mungkin tidak akan percaya dengan fakta itu. Mereka boleh mencoba melemparnya setelah membeli batu yang banyak dijual di pinggir danau seharga Rp1.000 untuk lima biji batu. Sejauh ini tidak seorang pun mampu melemparkan batu-batu itu hingga menyentuh permukaan air danau.
Menurut warga setempat, banyak harta karun tersimpan di dasar Danau Tolire Besar. Harta karun ini milik masyarakat Kesultanan Ternate saat Portugis menjajah Ternate di abad ke-15.
Masyarakat Ternate saat itu banyak membuang hartanya yang berharga ke dalam danau agar tak dirampas tentara Portugis. Sejauh ini, belum ada instansi atau pihak tertentu yang menyelidiki secara khusus atas kebenaran pengakuan masyarakat itu.
5. Tolire dan Laguna
6. Objek Wisata di Tolire
Keunikan lain dari danau ini adalah kalau melempar sesuatu ke danau. Sekuat apapun lemparan dengan menggunakan batu atau benda lain, misalnya, tidak akan pernah menyentuh air danau. Padahal saat melempar dari pinggir atas danau, air danau terlihat berada di bawah kaki si pelempar.
Beberapa website memunculkan foto Danau Ngade atau Danau Laguna yang ikonik dengan latar laut beserta Pulau Maitara dan Pulau Tidore di dalam artikel tentang Danau Tolire dan memberi keterangan itu Danau Tolire. Informasi itu ternyata tidak tepat karena dua danau ini lokasinya berbeda. Tolire berada di barat laut, sedangkan Ngade di bagian selatan Pulau Ternate.
Saat mengunjungi Danau Tolire Besar, banyak objek wisata lainnya yang bisa dinikmati, seperti keindahan panorama puncak Gunung Gamalama, sejumlah benteng peninggalan Portugis dan makan Sultan Baabullah, Sultan Ternate yang paling terkenal.
Wisatawan dapat pula menikmati keindahan pasir putih Pantai Sulamadaha, yang terletak hanya sekitar tiga kilometer dari Danau Tolire Besar. Dari sini, pengunjung juga bisa menyewa perahu untuk memancing ikan atau pergi menyelam menyaksikan keindahan panaroma bawah laut di sekitar pantai itu.
Kabar terakhir, belum diberlakukan tiket masuk ke danau ini, hanya diminta membayar parkir kendaraan. Dari tempat parkir ke lokasi tepi danaunya hanya perlu jalan kaki sedikit saja. Di Danau Tolire Besar maupun Kecil sudah ada fasilitas toilet maupun warung makan.
Kontributor: Abdul Hamid
Sumber: Liputan6
Lihat Juga
Lihat Juga