SAFAHAD - Dugaan pemukulan yang dilakukan oleh salah satu anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau
Paspampres di kawasan Manahan, Solo,
viral di media sosial.
Cerita pemukulan itu diungkap oleh seorang netizen melalui akun Twitter @txtdrberseragam, Kamis (11/8/2022) malam. Menurut cerita, oknum anggota Paspampres memukul sopir truk dan dua kernetnya di lampu merah pertigaan Manahan pada Selasa (9/8).
Kronologi
Lampu merah pertigaan manahan saat itu baru berganti hijau dan kendaraan mulai berjalan. Namun dari arah samping, tiba-tiba muncul mobil Paspampres yang melanggar lampu merah. Bus yang di depan truk korban sudah lewat sedangkan rombongan pemotor mengklakson mobil yang menyelonong tersebut.
Meski mendapat protes dari pengguna jalan lain, mobil tetap nekat dan mengenai bagian samping bak truk korban. Karena merasa tertabrak dan ada kerusakan, korban menepikan truk dan berhenti.
Di saat yang bersamaan, mobil Paspampres juga ikut berhenti karena kaca depan mobil pecah. Seketika, tiga orang dengan seragam dinas turun dari mobil Paspampres dan langsung melakukan pemukulan kepada korban tanpa berkata apa-apa. Tak hanya mendapat kekerasan, surat izin mengemudi (SIM) milik sopir truk juga diminta oleh anggota paspampres tersebut.
“Ayah saya mengalami memar di bagian kepala akibat tindakan tersebut. mamah saya langsung nangis waktu ayah cerita kejadian ini di rumah. ayah gaberani melaporkan karna katanya polisi pun gaakan ngelakuin apa2 karnatakut juga dengan mereka,” tulis cerita di akun Twitter @txtdrberseragam.
Kisah pemukulan oleh anggota
paspampres ini pun akhirnya
viral hingga membuat Wali Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka trending topik. Melihat cerita tersebut, Gibran pun berjanji akan mencari petugas
paspampres yang dimaksud.
“Saya cari orangnya,” tulisnya singkat di akun @gibran_tweet.