Pages/Halaman:
ilustrasi Hari Batik Nasional Diperingati Setiap Tanggal 2 Oktober, Berikut Alasan dan Sejarahnya (starsykpn.ac.id)
SAFAHAD - Hari Batik Nasional diperingati setiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya. Memperingati Hari Batik Nasional bukan tanpa alasan.
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) merupakan salah satu organisasi yang mendasari Hari Batik Nasional.
Seperti dilansir Kompas.com (2021), perayaan Hari Batik Nasional tahunan ini karena adanya pengakuan batik sebagai warisan budaya dunia takbenda milik Indonesia.
Sejarah Hari Batik Nasional
Pada tanggal 30 September 2009, UNESCO mengumumkan bahwa batik Indonesia akan dimasukkan dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO.
Beberapa hari kemudian, pada tanggal 2 Oktober 2009, batik secara resmi diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).
Diakuinya batik sebagai warisan dunia dari Indonesia membuat Tanah Air mempunyai tugas baru kepada negara untuk melindungi dan melestarikan batik.
Oleh karena itu, pada 17 November 2009, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009. Keputusan tersebut menetapkan tanggal 2 Oktober setiap tahun sebagai Hari Batik Nasional, hari di mana batik diakui dunia sebagai warisan budaya tak benda.
Selanjutnya, Batik lekat dengan budaya Indonesia
Sebelumnya, pada 4 September 2008, batik Indonesia diajukan mendapat status Intangible Cultural Heritage (ICH) oleh Menko Kesejahteraan Rakyat saat itu. Permohonan diajukan ke kantor UNESCO di Jakarta dan diterima pada tanggal 9 Januari 2009.
Batik lekat dengan budaya Indonesia
Beberapa motif batik menunjukkan pengaruh Arab, Eropa, Cina, India hingga Persia. Selain itu, UNESCO mengakui batik sebagai Warisan Dunia karena memenuhi kriteria seperti menjadi simbol kehidupan masyarakat Indonesia dan kaya akan makna filosofis.
Asal-usul batik
Batik berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran 'tik' berarti titik, setetes atau ujung alat yang digunakan untuk membuat titik.
Sejarah batik sudah ada sejak nenek moyang sejak abad ke-17. Saat itu, motif batik didominasi bentuk hewan dan tumbuhan. Seiring berjalannya waktu, motif berubah menjadi awan, relief candi.
kerajinan batik Indonesia telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit. Arca Bhairawa adalah salah satu contoh seni Arca gaya Majapahit dibuat di Sumatera pada abad ke-14. Seni membatik menjadi lebih luas pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19. Setelah berakhirnya Perang Dunia I atau sejak tahun 1920, hadir inovasi batik yang dikenal dengan batik cap.
Menurut kutipan Kompas.com (2021), UNESCO menganggap teknik, simbolisme, dan sejarah batik sebagai endemik budaya Indonesia. Bahkan, UNESCO menilai bahwa masyarakat Indonesia memaknai batik dari prosesi lahir hingga meninggal. Batik juga merupakan cerminan keragaman budaya Indonesia yang terlihat melalui berbagai motifnya.
Seperti dilansir Kompas.com (2020), batik telah hadir di Indonesia sejak zaman kerajaan dan terus berkembang hingga saat ini. Awalnya batik hanya dilakukan di keraton, yaitu untuk pakaian raja, keluarga dan para pengikut.
Editor: Abdul Hamid
Sumber: Kompas
Lihat Juga
Lihat Juga