SAFAHAD - Bahan Bakar Minyak (
BBM) subsidi resmi alami kenaikan. Hal ini disampaikan langsung Presiden RI Joko Widodo pada konferensi pers hari ini Sabtu (3/9/2022).
Jokowi menyebut bahwa peningkatan 3 kali lipat terjadi untuk anggaran subsidi dan kompensasi BBM. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa anggaran subsidi BBM akan dialihkan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk keluarga kurang mampu.
Bukan kali ini saja Jokowi menyalurkan BLT, saat minyak goreng mengalami kenaikan. BLT juga disalurkan. Belum lagi saat awal-awal pandemi Covid-19.
Namun, video lama Jokowi muncul kembali kala dirinya masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu Jokowi menolak adanya BLT. Video tersebut salah satunya diunggah oleh Hasbil Mustaqim Lubis, selaku Ketua DPD BMI Jakarta atau Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat.
"Dulu PDIP menolak
harga BBM naik
Dulu Jokowi menolak konsep BLT. Hari ini, adalah kebalikannya. Menelan ludah sendiri. Bukan maen guys! #RakyatMonitor #TolakKenaikanHargaBBM," tulis akun @Hasbil_LbS.
Dalam video
Jokowi mengatakan bahwa ia tidak setuju dengan bantuan tunai yang diberiakan oleh pemerintah SBY saat itu. "Saya dari dulu memang tidak suka bantuan tunai. Kalau bisa bantuan itu diberikan kepada usaha produktif usaha kecil usaha rumah tangga yang produktif itu akan lebih baik," kata Jokowi.
Lebih lanjut ia mengungkapkan ketidaksetujuannya dengan bantuan tunai dalam bentuk apapun. "Dari dulu saya tidak setuju BLT entah yang ini Balsem semuanya gak setuju," kata
Jokowi sambil menggelengkan kepala.
Netizen lalu ramai mengomentari video tersebut. Banyak yang menganggap Jokowi telah menjilat ludahnya sendiri.
"Ini namanya jilat ludah sendiri ciri ciri orang munafik," komentar salah-satu akun.
"Simple aja sih kalo menilai ucapan PDIP dan pak
Jokowi. Apa yang mereka ucapkan skrg, berarti yang terjadi nanti adalah kebalikannya. Keselek biji kedondong," balas warganet.