Pages/Halaman:
Irjen Dedi Prasetyo (dok. Istimewa/Detik)
SAFAHAD - FIFA mengeluarkan aturan larangan penggunaan gas air mata saat pengamanan. Dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, aparat menggunakan gas air mata. Bagaimana respons Polri?
Nico menyebut suporter Arema telah bertindak anarkis dengan menyerang petugas, merusak stadion hingga berusaha mencari para pemain dan official Arema FC.
"Oleh karena pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke dalam lapangan mengincar para pemain," kata Nico dalam konferensi pers di Polres Malang, Minggu (2/10).
"Dalam prosesnya itu untuk melakukan upaya-upaya pencegahan sampai dilakukan (penembakan) gas air mata karena sudah anarkis, sudah menyerang petugas, merusak mobil, dan akhirnya kena gas air mata," tambahnya.
Setelah polisi menembakkan gas air mata, para suporter itu berhamburan ke satu titik keluar stadion. Saat itulah terjadi penumpukan suporter hingga kekurangan oksigen.
Kontributor: Abdul Hamid
Sumber: Detik
Lihat Juga
Lihat Juga