-->

Notification


×

Iklan

Iklan

Apa Buta Warna Bisa Disembuhkan? Berikut Penjelasannya

Tayang: Minggu, 13 Oktober 2024 | 00.30 WIB
Tayangan Last Updated 2024-10-13T09:51:54Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Buta Warna,Buta Warna Parsial Adalah,Buta Warna Tes,Tes Buta Warna,Tes Buta Warna Sulit,Tes Buta Warna Online,Cara Mengecek Buta Warna,Cek Buta Warna,Cara Lolos Tes Buta Warna,penyebab Buta Warna,Buta Warna Adalah,Apa Buta Warna Bisa Disembuhkan,Kesehatan,Mata,Gaya Hidup
ilustrasi Buta Warna
SAFAHAD News - Buta warna adalah suatu kondisi di mana individu tidak dapat melihat warna dengan normal. Hal ini mengakibatkan penderitanya mungkin mengalami kesulitan dalam membedakan semua warna (buta warna total) atau hanya beberapa warna tertentu (buta warna parsial). Meskipun bisa dialami oleh siapa saja, kondisi ini lebih umum terjadi pada pria dibandingkan wanita. Lalu, adakah cara untuk menyembuhkan buta warna? Mari kita pelajari lebih lanjut.

Definisi Buta Warna

Buta warna merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk membedakan berbagai jenis warna. Para penderita sering menemukan tantangan ketika mencoba mengenali rona merah, hijau, biru, atau kombinasi dari ketiga warnanya secara akurat.

Gangguan ini berhubungan erat dengan fungsi retina di kedua mata dan biasanya bersifat permanen; artinya tidak ada penyembuhan yang tersedia saat ini. Namun demikian, pengidap bisa melakukan latihan untuk mengidentifikasi warna demi mempermudah kehidupan sehari-hari mereka.

Kondisi ini walaupun dapat terjadi kepada baik pria maupun wanita, cenderung lebih banyak dijumpai pada pria. Tipe buta warna paling umum adalah buta parsial sementara bentuk totalnya masih sangat jarang ditemui.

Faktor Penyebab Buta Warna

Di retina terdapat dua jenis sel penting yaitu sel batang dan sel kerucut yang bertugas mendeteksi cahaya. Sel batang fokus pada deteksi intensitas cahaya rendah seperti terang dan gelap, sedangkan sel kerucut melakukan tugas pemisahan spektrum warna.

Secara normal, ada tiga jenis sel kerucut yang mampu menangkap bentuk-bentuk dasar tersebut: merah, hijau, dan biru. Otak kemudian menggunakan informasi dari masing-masing sel kerucut itu untuk menghasilkan persepsi tentang berbagai macamwarna dengan tepat. Pada individu yang mengalami buta warna,, salah satu atau lebih tipe sel kerucut tersebut mengalami gangguan fungsional sehingga menyebabkan kebingungan dalam membedakan antara salah satu atau beberapa dari ketiga kategori utama itu.

Kerusakan di level ini umumnya disebabkan oleh faktor genetik ataupun herediter tetapi juga bisa dipicu oleh sejumlah faktor lain berikut:

  • Mengalami penyakit yang bisa merusak sistem saraf penglihatan dan retina, seperti diabetes, glaukoma, degenerasi makula, alzheimer, dan lainnya.
  • Efek samping dari berbagai jenis obat-obatan, contohnya obat untuk kondisi autoimun, hipertensi, infeksi pada sistem saraf, serta antidepresan.
  • Faktor tambahan termasuk proses penuaan atau paparan terhadap bahan kimia seperti karbon disulfida dan pupuk.

  • Jenis-Jenis Kebutaan Warna

    Kebutaan warna dibagi menjadi tiga kategori berdasarkan kemampuan individu dalam melihat warna. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing jenis kebutaan warna.

  • Kebutaan warna merah-hijau: Terjadi ketika fotopigmen pada sel kerucut merah atau hijau tidak berfungsi dengan baik.
  • Kebutaan warna biru-kuning: Apabila fotopigmen di sel kerucut biru hilang atau tidak bekerja secara optimal.
  • Kebutaan warna total: Pengidap kebutaan total sama sekali tidak bisa melihat warna selain putih atau hitam.

  • Gejala Kebutaan Warna

    Tanda-tanda kebutaan warna bervariasi antara satu individu dengan yang lain tergantung pada sel pigmen yang terkena dampak. Namun ada beberapa gejala umum sebagai berikut:

  • Kesulitan dalam membedakan antara kuning, hijau, cokelat, oranye, maupun merah.
  • Melihat warna-warna tampak lebih redup.
  • Sulit mengenali variasi ungu.
  • Kadang mengalami kesulitan saat membedakan antara merah dan hitam.
  • Masalah dalam mengidentifikasi warna rambu lalu lintas.
  • Kesulitan mempersepsikan perbedaan antara buah matang dan mentah.

  • Diagnosis Kebutaan Warna

    Sebelum membuat diagnosis yang tepat,. dokter akan melakukan wawancara mendalam terkait gejala yang dialami serta riwayat kesehatan pasien beserta faktor risiko potensial. Selanjutnya, dokter akan memeriksa mata pasien untuk mencari indikasi adanya penyakit tertentu.

    Untuk membantu diagnosis, dokter akan melakukan tes buta warna menggunakan metode tes Ishihara. Pasien diminta untuk melihat lembaran yang diisi dengan titik-titik berwarna yang berisi angka atau pola tersembunyi. Jika pasien kesulitan untuk mengidentifikasi angka-angka ini, mereka dianggap buta warna.

    Selain tes Ishihara, ada jenis tes penilaian buta warna lain yang tersedia:
  • Tes buta warna Cambridge: Tes ini mirip dengan Ishihara tetapi mengharuskan pasien untuk melihat gambar di layar komputer, bukan kertas. Mereka perlu mengidentifikasi bentuk "C" dengan berbagai warna latar belakang.
  • Anomaloskop: Dalam pemeriksaan ini, pasien mengamati lensa dan lingkaran. Pada bagian setengah lingkaran menampilkan cahaya kuning sementara setengah lainnya menampilkan cahaya hijau dan merah. Mereka harus menekan tombol sampai kedua bagian tampak sama-sama terang.

  • Mengatasi Buta Warna

    Apakah kondisi buta warna bisa disembuhkan? Sampai saat ini, belum terdapat pengobatan definitif untuk mengatasi buta warna. Namun demikian, ada teknologi canggih yang dapat membantu para penderita menjalani kehidupan sehari-hari lebih mudah, seperti:

  • Kacamata dan lensa kontak khusus yang dirancang untuk peningkatan kemampuan membedakan warna bagi penggunanya.
  • Alat bantu visual; alat ini memungkinkan pengguna untuk mengenali jenis warna suatu benda ketika mereka mengambil foto melalui aplikasi tertentu.

  • Di samping itu, beberapa saran tambahan bagi individu penyandang buta warna termasuk:

  • Mengenali tanda-tanda penting. Contohnya belajar urutan lampu lalu lintas dari atas ke bawah yaitu merah, kuning, dan hijau.
  • Menandai barang dengan label. Untuk mempermudah membedakan warna, individu dengan buta warna disarankan untuk memberi label pada objek tertentu. Mintalah bantuan dari seseorang yang memiliki kemampuan baik dalam membedakan warna untuk memastikan bahwa penandaan dilakukan dengan akurat.

  • Demikianlah informasi mengenai penyebab buta warna dan cara penanganannya.

    Lihat Juga
    Lihat Juga
    dCrHb44.jpg Lihat Juga
    Lihat Juga
    Lihat Juga

    ×
    Latest Update Update
    CLOSE Ads