-->

Notification


×

Iklan

Iklan

Kategori Pilihan

Presiden Palestina: Israel Berencana "Kosongkan" Gaza dari Rakyatnya

Tayang: Jumat, 25 Oktober 2024 | 01.10 WIB
Tayangan Last Updated 2024-10-24T18:14:36Z

Pages/Halaman:
Dapatkan berita terupdate dari SAFAHAD.MY.ID di:
Berita Timur Tengah,Berita Internasional,International News,Israel,Palestina,Israel War,Israel News Today,Israel Latest News,Israel News,Palestine,Free Palestina,Negara Palestina,Orang Palestina,Palestina Merdeka,Israel Apartheid,Israel War Today,Breaking News Israel,Gaza,Palestine Conflict,Gaza News,Israel Gaza,Israel Gaza War,Gaza War
Presiden Palestina Mahmud Abbas (Foto: REUTERS/Lucas Jackson)
SAFAHAD NEWS - Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan bahwa Israel bermaksud untuk "mengosongkan" Jalur Gaza dari rakyat Palestina, terutama di bagian utara, tempat Israel melancarkan serangan besar-besaran bulan ini.

"Sudah setahun penuh sejak bencana terbesar yang dialami rakyat Palestina setelah Nakba tahun 1948, yaitu perang Israel yang di dalamnya kejahatan genosida dan pembersihan etnis dilakukan di Jalur Gaza," kata Abbas dalam pidatonya di KTT BRICS yang digelar di Kazan, Rusia, hari Kamis (24/10).

"Ini adalah bagian dari rencana untuk mengosongkan wilayah tersebut dari rakyatnya, terutama sekarang di Gaza utara, tempat pasukan pendudukan membuat penduduk di sana kelaparan," imbuh Abbas, dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/10/2024).

Sebelumnya, juga di KTT BRICS, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Timur Tengah kini berada di ambang perang skala penuh.

"Aksi militer yang dimulai setahun lalu di Gaza kini telah menyebar ke Lebanon. Negara-negara lain di kawasan itu juga terkena dampaknya," kata Putin dalam pertemuan yang dihadiri oleh beberapa pemimpin dunia tersebut, dilansir kantor berita AFP, Kamis (24/10/2024).

"Tingkat konfrontasi antara Israel dan Iran telah meningkat tajam. Ini semua mengingatkan pada reaksi berantai dan menempatkan seluruh Timur Tengah di ambang perang skala penuh," imbuh pemimpin Rusia itu.

Menurut Putin, kekerasan di Timur Tengah tidak akan berakhir sampai terbentuknya negara Palestina yang merdeka.

"Tuntutan utama untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas di wilayah Palestina adalah melaksanakan formula dua negara yang disetujui oleh Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB," kata Putin.

Putin menambahkan bahwa ini akan "mengoreksi ketidakadilan historis terhadap rakyat Palestina".

"Sampai masalah ini terselesaikan, tidak mungkin untuk memutus lingkaran keji kekerasan," imbuh Putin.[detik]

Lihat Juga
Lihat Juga
Lihat Juga
Lihat Juga
Lihat Juga

×
Latest Update Update
CLOSE Ads